Hanya ingin menceritakan padamu tentang komunitas yang sangat aku cintai. Namanya Rumah Neraca Aksara, mampir-mampir ke facebooknya di @RumahNeracaAksara, ya.
Siang tadi meetup tipis-tipis sama rekan di pemasaran. Mbak Tina, senior yang cukup berumur tapi awet mudanya masya Allah. Nggak PD foto jejer beliau, tapi demi konten (RuNA), semua akan kulakukan. Wkwk.
Kami ngobrol kira-kira satu jam. Banyak hal yang kami obrolkan, salah satunya tentang RuNA, pasti. Haha.
Selain mengobrol, aku juga mengamati dan membatin kegiatan orang-orang di sekitar. Mbatin aja, tidak kuutarakan ke Mbak Tina karena kurasa ujungnya hanya akan ghibah dan itu tidak penting.
Tapi, kalau kuutarakan ke blog, apakah namanya tetap ghibah atau sekedar menghurufkan pikiran?
Jadi, selama satu jam kami mengobrol, ada dua orang yang kusoroti. Pertama, bapak-bapak (tidak bisa menebak usia karena bermasker), masih sehat, bugar wal afiat, bisa lah kalau kerja jadi abang parkir atau jualan tahu sumedang di lampu merah. Kedua, kakek-kakek, tua banget dan lihat saja kasian.
Si bapak berbaju rapi ala ustadz-ustadz, datang dengan mengucap salam, sambil menenteng kardus. Meminta santunan entah untuk pembangunan ponpes atau masjid. Tak tahulah, aku tidak begitu peduli karena sudah tidak respek duluan.
Si kakek, berbaju compang-camping dan lusuh, jualan balon anak-anak. Semoga laris manis dan sehat selalu, Kakek.
Aku hanya sedih membandingkan keduanya. Bagaimana seorang yang bugar, kalah mental sama orang tua? Malu!
Salah satu hal yang bikin orang muak sama islam, banyak orang bersorban minta sumbangan yang dalihnya untuk jalan Tuhan. Aku sih, kalau kalian enggak, alhamdulillah.
Maaf kalau konotasinya sinis. Tapi, serius, bestie. Beneran mau minta-minta untuk jalan Allah? Setahuku, mengusaha jalan Allah itu bukan dengan minta-minta ke hamba. Kalau memang mau minta untuk diri sendiri, nggak usahlah pakai nama masjid X daerah Y. Nggak malu sama Maha Tidak Bisa Dibohongi, apa?
Duh, kesannya aku judging negatif ya. Padahal bisa jadi memang minta untuk sumbangan masjid atau ponpes. Tapi, please, realistis, Allah tidak akan kurang jalan mengirimkan hamba yang memang mau menyumbang untuk agamaNya. Nggak perlu kardus berjalan ke kota-kota minta bantuan.
Kalau kalian muslim dan merasa tersinggung, berbenah, yuk. Aku juga muslim dan sangat mencintai agamaku. Tidak mau agamaku direndahkan karena manusia-manusia rendahan. Be a smart moeslem, yuk.
Dari pada minta-minta, bisa kok jualan balon seperti si kakek. Atau, ngamen, kurasa better, sih. Apalagi kalau emang suaranya bagus. Jadi hiburan malahan.
#RumahNeracaAksara
#keluargaRuNA
#KITABISA
#moslimmaju
#muslimbukansorban