Aku?
Tangis?
Hati?
Ego?
Aku menangis kala hati dinaungi ego untuk ditinggikan.
Kapan hidup berakhir? Aku, tidak begitu mengharap akhiran. Hanya,
penat memikirkan keadaan. Kala, warna apa yang kau lihat dari rubik, berbeda
dengan yang ku lihat, dan kita memperdebatkan tanpa usai dengan tak satu pun
dari kita mau bertukar posisi.
Hanya mengenai sisiku biru dan yang kau lihat abu-abu. Sederhana,
namun sekali lagi hati dinaungi ego untuk ditinggikan. Dan aku enggan memandang
dari sisimu, begitu pula dirimu.
Mungkin kita dapat duduk bersama, seandainya tak satu pun
dari kita lapang untuk hengkang dari posisi semula, setidaknya berusaha
memutar-mutar rubik itu, agar aku dapat memandang warna yang kau pandang. Begitu
pun kamu.
Akankah kita?
witen by @niahaji
0 komentar:
Posting Komentar