BUSUK

on Jumat, 04 Juli 2014


Memang kadang hidup terasa sedikit ‘bullshit” dalam banyak hal. Seperti kisahku, saat ibuku sakit, aku harus pergi meninggalkan rumah selama 45 hari yang katanya untuk mengabdi. Sementara dulu, aku banyak lupa pada ibu padahal waktuku banyak berlalu untuk hal-hal yang sifatnya tidak mendesak.

Ibu, walaupun sering uring-uringan tidak jelas, namun saat mendengar batukmu dikala aku memenangkan egoku untuk pekerjaan lain dari pada membantumu rasanya hatiku membara, menanya diriku apa makna balas budi itu?

Lalu aku berpikir, apa gunanya mengabdi, membangun desa tetangga namun lupa pada sosok yang melahirkan kita? Dimana hati nuranimu, kau pembuat kebijakan? Ramadhan adalah waktu dimana rumah menjadi idaman setiap orang untuk pulang. Barangkali, ini ramadhan terakhir kami menikmati buka bersama keluarga. Mengapa tega memisahkan kami dengan mereka? Terlebih, orang-orang yang sepertiku, kuliah sambil membantu orang tua mengumpulkan rupiah. Ramadhan merupakan waktu dimana tidak ada toko yang sepi. Siapa yang akan membantu ibuku mengurus toko saat aku harus pergi? Kalian pembuat kebijakan, yang tahunya hanya uang, aku benar-benar heran.
witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar