Inilah
rasanya, ketika hati jauh dari gusti.
Aku
memandang langit sore dari parkiran kampusku, dan pikiranku berandai pada 5
atau 10 tahun ke depan ketika aku merindu lelahnya diri menghadapi tugas2 hari
ini. Barangkali, tugas kini bukan apa2 bagi diriku 5 atau 10 tahun lagi.
Lalu,
lagi. Seperti 5 tahun silam ketika hati dikokohkan oleh ikeuchi aya. Ia kembali
menginspirasi kehidupan jiwa2 yang payah, menyerah begitu lelah, jiwaku.
Hidup
adalah masa kini, bukan tentang keinginan untuk memperbaiki masa lalu, atau
impian2 masa depan. Hidup adalah saat ini, takdir ada bukan untuk ditanya
mengapa, namun ia hanya butuh diterima. Apapun kegilaan yang hidup tawarkan,
hadapilah. Sembunyi hanyalah sikap yang ditunjukkan oleh orang2 penakut. Renungkan,
untuk apa merasa takut jika kamu dilindungi oleh zat yang maha besar, maha
ditinggikan? Yakinilah, ia ada dan bersamamu.
Air
mata yang mengalir akibat bakso hot naga tadi siang, momen bersama kamu dan dilewatkan
oleh kamu, adalah bentuk ketidakberdayaanku menghadapi hidup yang treknya makin
sempit sementara alurnya merumit.
witen by @niahaji
0 komentar:
Posting Komentar