saudariku :)

on Rabu, 26 September 2012
sudah kuduga sebelum akhirnya kita berpisah..

semenjak memutuskan akan seperti apa aku nantinya,,
aku tahu tidak akan ada paralelitas denganmu..
bahkan ketika sama-sama menuntut ilmu di tempat heroik itu...

sudahlah..
biarkan pikiran kita berorbit di koridor masing-masing..
jika tidak sengaja bersinggungan, pastikan tidak ada tabrakan dahsyat yang menimbulkan kerusakan hubungan hebat..

aku dengan seretan sandalku yang bersuara pilu..
dirimu dengan mesin jet yang halus menderu..

kita sama-sama sudah dewasa..
bukan maksudku untuk melarangmu mencampuri hidupku yang rancu...
hanya saja teman, implementasi kita berbeda meski dibesarkan oleh ideologi serupa

mungkin sesat menurutmu,,
namun sejak pertama aku tahu apa yang mereka lakukan terhadap saudara kita dibelahan bumi sana..
kuyakin jalan yang ditempuh untuk mengakhiri cerita derita ini adalah bukan dengan jalan itu..
sungguh teman, aku tidak menyalahkanmu dengan keyakinan yang pastinya sudah mendarah didagingmu..

coba tengok, apa maksud paradoks "rohis sama dengan teroris"
aku tahu aku terlalu acuh.. namun berkomentar pintar pun tidak mengubah paradigma mereka mengenai kita..
aku iba.. tidak suka komunitasmu didemonstrasikan sekeji itu..
katakan padaku apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah pendapat masyarakat pada umumnya?
haruskah kita melakukan kampanye yang lebih spektakuler untuk meyakinkan publik bahwa paradigma itu keliru?
tidak perlu..
jalan itu hanya perlu pemaknaan baru..
aku bukan revolusionis, hanya berbeda dengan langkah kalian yang padu menyusuri jalan berbatu..

tidak ingin banyak bicara menjelaskan..
yang ingin kukatakaan, meski tidak ada kesejajaran, persaudaraan ini akan ku kenang sampai mati..
apapun pandangan kalian melihat aku yang baru..
aku tidak akan mengkompromikannya..
100% murni hakmu untuk berargumen :))

0 komentar:

Posting Komentar