siksa sang purapura

on Selasa, 25 September 2012
baik,, fokus sejenak dan tulis sajalah..
apakah akan senada atau membilang loncat berapa :D

ketegaran..
kekuatan seorang manusia menghadapi problema..
kesanggupan hati untuk tidak berkesah, mengeluhkan perihal pada khalayak..
kesediaan menahan tangis yang sederhananya ingin membahana membumbung angkasa

sebuah pemaknaan yang keliru menurutku..
meski dulu aku adalah ketegaran yang sebenarnya bernama pilu, kekuatan palsu, bisu nan kaku, serta ego luh yang justru membanjiri dukaku..
namun semua itu bukan jalan yang seharusnya kupilih..
ah, entah..
dulu aku lebih suka menyebutnya sendiri

tegar ialah karang yang tetap diposisi sekencang apapun ombak menggoyahkan..
karang yang di atasnya tak mungkin tumbuh bebunga..
idealisme yang mengakar mengantarmu pada pikir yang ingin kau temu..
tegar ialah gunung es yang menjulang di tengah lautan..
berfondasi kokoh, tidak roboh bahkan ketika kapal besar menabrakmu..
dingin dan membeku..
tak seorang pun mampu mengusik dari tempatmu berdiri..
tegar ialah jiwa yang pasrahnya berserah pada Sang Kuasa..
menyandarkan hati di bantal keikhlasan..
menapakkan langkah di jalan keyakinan..

sudahlah, definisi setiap kita mengenai suatu hal kadang atau seringkali berbeda..
valensi yang tak pernah sama namun tetap mengharapkan pemahaman akan makna baru yang seirama

teman..
tegar bukanlah kau yang merasa hebat atas tiadanya tangis saat terasa ada yang berubah..
tidak adanya sedih saat kau merasa ditinggalkan..
kedekatan tidak diukur dari selama apa kau menjalinnya..
namun seintens apa hubunganmu dengannya
meski sebentar, manusiawi jika separuh jiwamu pergi ketika perpisahan yang jumpanya entah kapan terjadi..
tidak perlu caci maki, omong besar tidak peduli, gemuruhnya emosi..
sungguh, itu manusiawi sayang..

jika teori mengenai kecocokan dua jiwa benar teruji secara empiris..
mungkin kau sedang didekatkan dengan jiwa yang nantinya menemanimu sesisa umur..
kita sama-sama tidak tahu apa yang sedang takdir rencanakan untuk membuatmu terpingkal-pingkal di masa datang..
ia selalu punya cara memberi setruman kejut yang menggelitik syaraf..

menangislah, perdengarkan keluhmu, lupakan mengenai kepura-puraan.. kami akan berusaha menjadi lentera yang mencahayai gelap lorong yang sedang kau jelajah :) 
dan bersama-sama membalas canda takdir dengan bungah tawa yang pongah..

0 komentar:

Posting Komentar