teori-teori pembangunan ekonomi

on Sabtu, 22 September 2012


MAKALAH
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan
Pengampu : Prof. Dr. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd

logo uns.jpg


Kelompok :
1.      Margaretha Arum P             K7411093
2.      Nia Vita Kusuma H             K7411108
3.      Noor Anisa Listyana            K7411110
4.      Nur Rahmi Akbarini            K7411115
5.      Rina Valia                            K7411131






PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
A.    ALIRAN KLASIK
1.      Teori Adam Smith
Berlangsungnya perkembangan ekonomi diperlukan spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Smith juga menitik beratkan pada luas pasar yang artinya pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga petdagangan internasional menarik perhatian. Jadi pasar terdiri dari pasar dalam negeri dan luar negeri.
Bukunya yang terkenal: "An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations" (1776). Meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi à orang dibiarkan mengembangkan kepentingan pribadinya à setiap individu akan dibimbing oleh suatu "kekuatan yang tidak terlihat" atau invisible hand, yaitu pasar persaingan sempurna. Jadi, jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregat.
Teori pertumbuhan ekonomi:
(1) pembagian kerja,
(2) proses pemupukan modal,
(3) agen pertumbuhan ekonomi,
(4) proses pertumbuhan.
Pembagian kerja: meningkatnya keterampilan kerja, penghematan waktu dalam memproduksi barang, penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga. Proses pemupukan modal: kaum kapitalis dan tuan tanah yang mampu menabung, sedangkan kelompok pekerja diperkirakan tidak mampu menabung. Mengapa pemilik modal menanamkan modalnya? Iklim investasi? Tingkat suku bunga?
2.      Teori David Ricardo
Buku David Ricardo: "The Principles of Political Economy and Taxation"(1917).
Teori distribusi, dengan asumsi:
a.       seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri,
b.      berlaku "law of diminishing return" bagi tanah,
c.       persediaan tanah tetap,
d.      permintaan akan gandum inelastis,
e.       buruh dan modal merupakan input variables,
f.       keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
g.      upah buruh cukup untuk hidup minimal,
h.      harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
i.        permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
j.        terdapat persaingan yang sempurna,
k.      pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
Atas dasar asumsi tersebut di atas, Ricardo membangun teorinya tentang saling hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis, dan buruh. Masing-masing kelompok mendapatkan uang sewa, keuntungan, dan upah. Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata dan produk marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam pengolahan tanah. Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi dengan jumlah buruh.
 Keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal, yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan dan kemauan untuk menabung.

B.     TEORI KARL MARX
1.      Sejarah Perkembangan Masyarakat
Karl Marx mengemukakan teorinya berdasar atas sejarah peerkembangan masyarakat dimana perkembangn itu melalui lima tahap:
·         Masyarakat Komunal Primitif
Dalam tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sederhana untuk bekerja, alat yang digunakan milik komunal. Dalam masyarakat ini tidak ada surplus produksi diatas konsumsi karena orang membuat sendiri barang-barang atas kebutuhannya. Makin lama sedikit demi sedikit orang mengetahui alat produksi yang lebih baik. Hal ini menyebabkan adanya perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian kerja dalam produksi.
·         Masyarakat perbudakan
Dalam tahap ini hubungan produksi antara orang-orang yang meiliki alat produksi dengan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Pembagian kerja dan spesialisasi semakin jauh dalam bidang pertanian, kerajinan tangan dan lain sebagainya. Spesialisasi ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan mendorong perbaikan alat produksi.
·         Masyarakat feodal
Dalam tahap ini kaum bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama yaitu tanah. Para petani kebanyakan terdiri dari bekas budak yang dibebaskan. Hubungan produksi semacam ini mendorong adanya perbaikan alat-alat produksi terutama di sektor pertanian. Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda, maka perkembangan ini menyebabkan timbulnya alat produksi kapitalis menghendaki hapusnya sistem feodal
·         Masyarakat kapitalis
Dalam tahap ini hubungan produksi didasarkan pada pemilikan individu masing-masing kapitalis terhadap alat produksi. Hubungan produksi semacam ini memungkinkan perkembangan yang pesat akan alat produksi karena adanya keuntungan yang besar. Perubahan alat produksi selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
·         Masyarakat sosialis
Dalam tahap ini pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik sosial. Sistem ini memberikan kesempatan kepada manusia untuk maju baik di lapangan produksi maupun dalam kehidupan kemayarakatan. Dalam sistem sosialis tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.

2.      Runtuhnya sistem kapitalis
Setiap tingkat keadaan ekonomi dan sosial masyarakat dengan teknologi dan semangat yang khusus, menimbulkan jenis-jenis pertentangan kelas yang berakhir dengan runtuhnya fase tersebut, dan timbul fase berikutnya yang sifatnya lebih tinggi daripada fase sebelumnya.
Karl Marx bersikap pesimis mengenai perkembangan sistem kapitalis karena kapitalisme tidak saja akan mengalami staknasi juga akan mengalami keruntuhan yang disebabkan oleh perkembangan kapitalisme itu sendiri. Karl Marx mendasarkan pendapatnya atas adanya hukum gerak, yaitu:
a.       Konsentrasi
Dalam masyarakat kapitalis persaingan bebas menjadi cara bekerja, maka perusahaan-perusahaan yang kuat dapar bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut dengan demikian pemusatan perusahaan menjadi perusahaan besar jumlahnya menjadi sedikit.
b.      Akumulasi
Perusahaan yang sudah menggabungkan akan bertambah besar karena banyak perusahaan yang sudah besar memiliki kedudukan monopoli, sehingga kekayaan semakin menumpuk.
c.       Kesengsaraan
Akibat dari persaingan perusahaan kecil menjadi bubar dan mereka menggabungkan diri kepada para buruh, dan buruh menjadi banyak jumlahnya, maka upah dapat ditekan dan mereka masih dapat didesak oleh kaum kapitalis, akibatnya kemelaratan semakin meluas.
d.      Krisis
Daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang sehingga terjaid kelebihan produksi atas konsumsi (over production) sehingga harga barang merosot dan produksi terpaksa ditahan, pabrik-pabrik banyak yang ditutup dan terjaid krisis.

3.      Proses Perkembangan Ekonomi
Kemajuan teknologi merupakan faktor yang penting bagi perkembangan, dengan teknik produksi yang baik keuntungan akan bertambah, kemudian diinvestasikan lagi dan seterusnya, tapi hal itu tidak dapat berjalan terus, perkembangan ekonomi kapitalis itu tidak saja macet tetapi bahkan mengalami kehancuran.

C.     ALIRAN NEO KLASIK
Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan saat yang akan datang. Perkembangan ekonomi dapat diikhtasarkan sebagai berikut:
1.      Akumulasi Kapital
Tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan dan investasi. Jika bunga rendah, maka investasi akan tinggi, dan seterusnya.
2.      Perkembangan sebagai proses yang gradual
Menganggap bahwa perekonomian sebagai kehidupan organik yang tumbuh dan berkembang perlahan-lahan sebagai proses yang gradual.
3.      Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan kumulatif
Proses ini meliputi berbagai faktor dimana faktor itu tumbuh bersama-sama, misalnya teknik produksi baru akan menaikkan produksi total atau akan menaikkan pendapatan total untuk menambah produksi tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan lebih pandai, sehingga ada kenaikan permintaan terhadap produksi itu.
4.      Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Kaum neo klasik bnerpendapat dan yakin bahwa ada kemampuan manusia untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan itu. Kemajuan-kemajuan dan perbaikan-perbaikan dalam kualitas buruh cenderung menciptakan pendapatan yang kebih banyak. Juga kemajuan kemampuan teknik secara gradual dan kuntinyu.
5.      Aspek internasional dan perkembangan ekonomi
Dengan adanya pasar yang luas, produksi dapat dilaksanakan secara besar-besaran, spesialisasi dapat lebih mendalam dan produktivitas naik, sehingga penghasilan naik.

D.    TEORI SCHUMPETER
1.      Jalannya perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun yang gradual, tetapi merupakan perubhaan yang spontan dan terputus-putus (discontinous) yaitu merupakan gangguan-gangguan terhadap keseimbangan yang telah ada. Salah satu pendapat Schumpeter yang penting dan merupakan landasan bagi teori pembangunannya adalah keyakinannya bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling efisien utnuk menciptakan pembangunan ekonomi yang cepat.
2.      Runtuhnya sistem kapitalis
Dengan anggapan tersebut, dasar ekonomi dan sosial sistem kapitalis itu akan runtuh. Ia mendasarkan pendapatnya itu atas tiga hal, yaitu:
a.       Usangnya fungsi wiraswasta
Kemajuan teknologi dilakukan oleh para ahli dalam industri yang besar. Wiraswasta tak lagi berhak menaikkan peranannya dalam perekonomian.
b.      Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis
Kecenderungan pada konsentrasi oada perusahaan yang besar akan menyebabkan lenyapnya dasar yang penting bagi kapitalisme yaitu hak milik perseorangan dan kebebasan untuk mengadakan kontrak.
c.       Runtuhnya golongan-golongan politikus
Raja feodal membantu tumbuhnya industri dan perdagangan secara politis, artinya memberi peraturan-peraturan yang menguntungkan mereka. tetapi dalam kapitalisme yang sudah maju kaum industrialis dan pedagang meruntuhkan kaum feodal, sehingga mereka memasuki bidang pemerintahan/politik supaya kekuatan/kejayaan terjamin.

E.     ANALISIS POST-KEYNESIAN
Untuk analisisnya Keynes mengunakan anggapan berdasarkan atas keadaan waktu sekarang. Post-Keynesian hendak memperluas sistem ini menjadi teori produksi dan kesempatan kerja dalam jangka panjang, yang menganalisis fluktuasi jangka pendek untuk mengetahui adanya perkembangan ekonomi jangka panjang.
1.      Analisis Harrord dan Domar mengenai pertumbuhan yang mantap (Steady Growth)
Pada dasarnya teori tersebut dikembangkan oleh kedua ahli ekonomi tersebut secara terpisah, karena inti dari teori tersebut sangat sama maka dikenal sebagai teori Harrord dan Domar. Teori Harrord dan Domar merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai ekonomi nasional dan masalah penggunaan tenaga kerja. Analisis Keynes dianggap kurang lengkap, karena tidak menyinggung mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi dalam jangka panjang. Analisis yang dibuat Harrord dan Domar bertujuan untuk menutupi kelemahan ini. Teori tersebut pada intinya menganalisis persoalan berikut:
Syarat apakah atau keadaan yang bagaimanakah yang harus tercipta dalam perekonomian untuk menjamin agar dari tahun ke tahun kesanggupan memproduksi yang selalu bertambahsebagai akibat dari penanaman modal pada tahun sebelumnya akan selalu sepenuhnya digunakan?
Kelemahan teori Harord Domar adalah karena teori ini berdasarkan pada sumsi yang sukar. Faktor-faktor penting seperti hasrat menabung dan rasio kapital output dianggap tetap, sedangkan pada kenyataannya, faktor tersebut berubah-ubah dalam jangka panjang sehingga mengubah syarat yang dibutuhkan untuk adanya pertumbuhan yang mantap.
2.      Teori Evsey D. Domar
Investasi menaikkan kapasitas produksi juga pendapatan, maka kenaikan investasi diciptakan agar kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan kapasitas produksi. Dasar anggapan lain perekonomian sudah berada dalam tingkat full employment income. Jadi perekonomian menghadapi suatu persoalan, bila tidak cukup investasi hari ini, maka pengangguran akan terjadi sekarang.
3.      Teori Harrord
Harord menyelidiki keadaan ekonomi yang terus menerus dan menunjukkan cara yang mungkin dapat ditempuh untuk mencapai perkembangan ekonomi, dimulai dengan menyatakan bahwa tabungan sama dengan investasi.
4.      Teori Stagnasi Sekular
Stagnasi sekular menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah masak dimana tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung bertambah, sedangkan investasi bersih pada pengerjaan penuh cenderung turun. Hal ini menunjukkan kecenderungan pengurang kegiatan ekonomi dalam jangka panjang. Perekonomian mengalami tekanan yang kronis. Makin besarnya gap antara kesempatan kerja potensial dan kerja riil/aktual.
a.       Peranan Faktor Eksogen
Tokoh stagnasi sekular yang menonjol dalam faktor-faktor eksogen adalah A. Hansen, menurut pendapatnya perkembangan penduduk yang cepat, pembukaan daerah baru dan kemajuan teknologi akan mendorong investasi dan menaikkan pendapatan.
b.      Perubahan-perubahan dalam Lembaga-lembaga Sosial
Campur tangan pemerintah terutama dalam sistem pajak, investasi pemerintah dan organisasi buruh makin bertambah kuat dan makin tidak senang terhadap kepentingan kapitalis. Pada suatu tingkat dan keadaan politik, serta sikap sosial tertentu, kelompok kapitalis dapat terus-menerus menaikkan pendapatan riil. Menurut Schumpeter, sistem kapitalis menyababkan timbulnya politik dan sistem sosial yang merusak kapitalisme.
c.       Peranan Faktor Endogen
Perubahan struktural dalam faktor-faktor endogen mengembangkan monopoli dan oligopoli yang dapat memperbesar laba. Akan ada kapitalis lebih dalam peekonomian menyebababkan turunnya tingkat perumbuhan kapital.

0 komentar:

Posting Komentar