Bakso Lereng Lawu

on Jumat, 29 Maret 2013


Aku lupa pernahkah bercerita pada kalian mengenai semangkuk bakso yang kusantap bersama priaku di kaki lawu penghujung tahun lalu.
“Ternyata bakso. Aku tidak tahu sebelumnya, maaf. Maukah kamu memakannya?” Ia bertanya dengan nada menyesal
Karena tak ingin membuat sesalnya bertambah menjadi rasa tak berharga, kujawab dengan celoteh gembita. “Haha, tak mengapa. Aku mau. Tidak ada yang lebih menghangatkan di tempat semenggigil ini selain bakso.”
Satu mangkuk ia serahkan padaku, di dalamnya sudah tercampur kecap, saus, dan sambal dengan asap mengepul pertanda kehangatan. Aku mengaduk dengan lidah yang ketakutan duluan sebelum suapa. “Ah, sudahlah. Makan saja!”. Pasrahku pada diri sendiri.
“Enak tidak?” Tanyanya.
Sedetik lebih lama, kugunakan waktu untuk menganalisa. “Ternyata sangat enak.” Tegasku tanpa gagu.
Lalu, kami menghabiskan 1 mangkuk bakso sembari menatap hijaunya pepohon Tawangmangu dan mengagumi puncak Lawu. Berlempar tawa, membagi cerita, memeluk tubuh dengan tangan masing-masing.
“Dingin sekali.” Rintihku seusai meletakkan mangkuk.
“Disini saja kau sudah kedinginan. Apalagi menaiki jalan yang lebih tinggi.”
Ya, kami punya satu cita menakhlukkan lawu dengan cinta tak peduli dinginnya. Itu cerita tahun lalu. Kini mulai tak terdengar kabarnya gerangan. Namun bagiku tak ada tenggat untuk kami merencanankan kemanapun bertualang. Masih banyak hari tersisa, selamanya sampai nanti, mati. Karena kami segera tersatukan dengan cincin yang melingkar di jari, tanda sebuah janji terlanjur diamini. Dan akan kami coba realisasi dalam rumah tangga yang bahagia, yang meniti jalan menuju surga.
Saling memeluk khusuk, tanpa ada yang mampu membilang atau menyebutkan sebanyak apa porsi kasih yang kucurah, sebesar apa gelora cinta yang kucipta, sehebat apa rindu yang membelenggu jiwa. Karena hanya Ia yang mampu menganugerahkan rasa kepada hamba. Ia, pemilik hati tiap manusia. Jaga hati-hati kami agar senantiasa mengharap kebersamaan yang dapat menurunkan generasi berbakat penjaga Al-kitab.

My room, Minggu, 10-03-2013. 15:58

0 komentar:

Posting Komentar