Aku lupa pernahkah bercerita pada
kalian mengenai semangkuk bakso yang kusantap bersama priaku di kaki lawu penghujung tahun lalu.
“Ternyata bakso. Aku tidak tahu
sebelumnya, maaf. Maukah kamu memakannya?” Ia bertanya dengan nada menyesal
Karena tak ingin membuat sesalnya
bertambah menjadi rasa tak berharga, kujawab dengan celoteh gembita. “Haha, tak
mengapa. Aku mau. Tidak ada yang lebih menghangatkan di tempat semenggigil ini
selain bakso.”
Satu mangkuk ia serahkan padaku,
di dalamnya sudah tercampur kecap, saus, dan sambal dengan asap mengepul pertanda
kehangatan. Aku mengaduk dengan lidah yang ketakutan duluan sebelum suapa. “Ah, sudahlah. Makan saja!”. Pasrahku
pada diri sendiri.
“Enak tidak?” Tanyanya.
Sedetik lebih lama, kugunakan
waktu untuk menganalisa. “Ternyata sangat enak.” Tegasku tanpa gagu.
Lalu, kami menghabiskan 1 mangkuk
bakso sembari menatap hijaunya pepohon Tawangmangu dan mengagumi puncak Lawu. Berlempar
tawa, membagi cerita, memeluk tubuh dengan tangan masing-masing.
“Dingin sekali.” Rintihku seusai
meletakkan mangkuk.
“Disini saja kau sudah
kedinginan. Apalagi menaiki jalan yang lebih tinggi.”
Ya, kami punya satu cita
menakhlukkan lawu dengan cinta tak peduli dinginnya. Itu cerita tahun lalu. Kini
mulai tak terdengar kabarnya gerangan. Namun bagiku tak ada tenggat untuk kami
merencanankan kemanapun bertualang. Masih banyak hari tersisa, selamanya sampai
nanti, mati. Karena kami segera tersatukan dengan cincin yang melingkar di jari,
tanda sebuah janji terlanjur diamini. Dan akan kami coba realisasi dalam rumah
tangga yang bahagia, yang meniti jalan menuju surga.
Saling
memeluk khusuk, tanpa ada yang mampu membilang atau menyebutkan sebanyak apa
porsi kasih yang kucurah, sebesar apa gelora cinta yang kucipta, sehebat apa
rindu yang membelenggu jiwa. Karena hanya Ia yang mampu menganugerahkan rasa
kepada hamba. Ia, pemilik hati tiap manusia. Jaga hati-hati kami agar
senantiasa mengharap kebersamaan yang dapat menurunkan generasi berbakat
penjaga Al-kitab.
My room, Minggu, 10-03-2013. 15:58
0 komentar:
Posting Komentar