untuk diri

on Selasa, 16 April 2013


Apa yang kau lakukan terhadapku?
Mengapa tanyaku senaif itu.
Egoisnya tak terkira.
Pernahkah aku bertanya “Apa yang kulakukan terhadapmu?”

Membalik situasi ketika hatiku tersakiti.
Bukankah guru istimewa fisikaku pernah mengajarkan mengenai hukum Newton berkaitan dengan gaya.
Yang ku beri, sama dengan yang ku terima.

Lantas, mengapa tanyaku masih mementingkan diri tanpa memerhati yang ku beri?

Kau senantiasa ada, sejauh apa aku memunggungi.
Kau tak pernah beranjak, seburuk apa lakuku mengkkufuri nikmat.
Kau setia menugguku pulang, membukakan pintu rumah ramah, selelah apa perjalanan yang ku tempuh.

Lantas, mengapa tak jua aku sadar, untuk mengoreksi tanyaku ulang.
Apa yang kulakukan terhadapmu?

Bahkan pada hamba-Mu, aku melulu lupa menanya pada diriku, menginstropeksi tingkah, menganalisa khilaf, meminta maaf.
Ya, aku selalu dan lagi-lagi lupa.

witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar