mungkin, emosi..

on Jumat, 12 April 2013


Ketika hidup begitu berat dan aku menikmati tubi sakit yang ia cipta.

Di sela kesibukkan pagi.
Menanti mentari cepat-cepat meninggi untuk menghangati.
Tertegun aku membaca tulisan dari jejaring sosial orang.
Mengingat rasa takutku belakangan.
Diikuti cemas dan kebimbangan.

Biarkan sudah saja dan kembali seperti sedia kala.
Mari menepi mempersilahkan semua problema berlari.
Namun aku, dengan kepolosan dan nol pengetahuan.
Senantiasa menikmati setiap rasa yang sedang menginang dengan atau tanpa kupikirkan.
Namun aku, dengan rasa simpatikku pada kehidupan
Mulai merenung di depan jendela, memeluk tubuh erat, seakan akan ada angin kencang yang merebutkan sel-selku jadi santapan.

Dan aku, yang tak pernah punya guru,
Ah, aku memang terlalu perasa –sudah berapa kali kukata-
Aku, menangis di tengah subuh dan dhuha yang keduanya sama-sama belum ku lakoni.
Aku, kalut dengan perasaan yang kunikmati.
Bersiap melepas, namun ada rasa tidak tega karena aku mulai jatuh cinta.

Ya, aku mulai jatuh cinta dengan perasaan yang tak pernah luput kunikmati.
Layaknya semua rasa hati
Jatuh karena berani mendekati.
Dan aku, penikmat candu rasa, tak akan membiarkan ia berlalu tanpa kejelasan.
Tidak akan ada pisah, sampai ia benar-benar tuntas terlepas.
Terus ku genggang, hingga ia bosan menggandeng tangan.

My room. Jumat, 12-04-2013. 5:56
witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar