Bukan tidak ada, selalu banyak cerita yang ingin ku
abadikan. Sayangnya aku bukan manusia yang berkesempatan membagi waktu dengan
baik.
Dimulai dari perkumpulan ini.
Sebelumnya aku tidak pernah menyangka hasilnya akan sepositif sekarang. Meski
dalam kumpulan itu, aku hanya berdiri paling belakang, berjinjit-jinjit melihat
depan yang setiap detak detik mencipta karya luar biasa dan bisa dioleh-olehkan
untuk orang rumah dan teman dekat.
Sesekali aku berpaling, menuliskan kunci sukses mereka yang
kuamati lewat panggung belakang, mengevaluasi banyak tentangku, mencatatnya
sesempurna mungkin meski tetap saja terdapat banyak kekurangan.
Mulanya aku tidak percaya, bahwa rahasia mereka adalah
pusaran yang tak pernah diam, tidak ada penundaan, ya, mobilitas yang luar
biasa kencang.
Sedang aku, yang masih bukan apa-apa, tetap berstatus apa
layaknya tanpa banyak perubahan. Padahal, aku lelah, merasa jalanku mendekati
titik jenuh, namun tidak membawa hasil apa-apa yang bisa kuhadiahkan untuk
orang rumah dan teman dekat. Adakah yang salah?
Barangkali waktu tidurku yang terlalu panjang, atau efisiensi
waktu yang kurang, atau karena aku yang memang lamban? Barangkali memang semua
itulah pembeda antara aku dan kumpulan itu. Aku tidak berani untuk berevolusi,
tidak punya nyali mengucap “permisi,
bolehkan saya ikut berkontribusi?".
Namun tak apa, kumpulan itu menyemangatiku untuk melompati
titik jenuh. Perbaikan kualitas, bukan kuantitas, apalagi sekedar
kuantitatif hitam di atas putih,
reputasi di mata orang, atau banyak uang yang dikumpulkan.
Aku bersyukur Allah, penyadaran ternyata sesederhana ini.
dekatkan aku dengan kumpulan itu. Sinergi kebaikan yang terpancar bahkan sekedar melalui jabat tangan.
Tularkan padaku, agar aku bisa memperbaiki diri, menularkan perbaikan itu
kepada lingkungan terdekatku.
Karena aku seorang
guru.
witen by @niahaji
0 komentar:
Posting Komentar