Ilustrasi 1
Tatap, kali bermula dari tak sengaja
Ia duduk di depan kertas-kertas
Aku mengucap salam dan mengambil posisi tepat di depannya
Menyerahkan kertasku sembari bertanya mengenai problema
Ia menyarankan, lalu aku berterima kasih kemudian pergi
Beberapa waktu kemudian kami kembali jumpa
Ada tegur sapa, jabat hangat dan senyum memikat dari dirinya
Hanya 3 patah kata, namun serasa ia kenalan lama.
Hari-hari berikutnya lebih banyak temu
Tanpa ia tahu, aku diam-diam mengamati dari keramaian
kesibukan
Satu hal yang belum pernah aku temui pada diri wanita di
tempat ini.
Ia, memiliki ketulusan yang tiada kira kuantitasnya, tiada
banding kualitasnya.
Ya, itu saja namun bedampak luar biasa.
Ilustrasi 2
Busana dan asesoris melambangkan superioritas tak berbatas
Melenggang penuh percaya pada diri, akan mampu menarik tatap
para lelaki yang duduk di sepanjang kanopi
Berkali ku dengar riuh canda tawa dan kehangatan, namun aku
tidak merasakan ikatan.
Mereka bagai kumpulan awan yang mau saja dibawa angin pergi,
mengikhlaskan matahari menutup diri dan berganti mendung yang menaungi.
Agaknya ada yang kurang dalam hubungan itu, barangkali
karena masing-masing mereka tidak ada yang memiliki semacam perisai, yang
memancarkan aura merangkul sesama dalam satu jalan, yang benar.
Barangkali namanya
ketulusan.
Menerawang
Aku belum mampu menemukan pembeda, namun sekelumit jawaban
tentang kedekatan dengan Pencipta memberiku sedikit rambu meski masih abu-abu
benar salahnya.
Ia secara lugas menyatakan, “Barang siapa berkasih sayang karena Aku, akan Ku perintahkan seluruh
penduduk langit dan bumi menyayanginya.”
Perintah itu, hanya dapat dipahami oleh jiwa-jiwa yang dekat
dengan Tuhannya. Dan kedekatan jiwa dengan Tuhan, hanya dan hanya jika seorang
hamba bersih dari segala perkara dunia.
Barangkali aku salah menyimpulkan, semoga tidak berdapak
buruk pada tiang yang sedang kudirikan. Namun aku masih berdoa, semoga hipotesa
itu teruji kebenarannya, tanpa perlu trianggulasi validitias berulang, atau
analisis tajam dan melelahkan.
Wahai jiwa-jiwa yang
tenang
Kembalilah dengan hati
yang ridha dan diridhai-Nnya.
0 komentar:
Posting Komentar