Sebuah perjalanan

on Selasa, 29 Januari 2013

 
Dulu, puluh ribuan tahun lalu, dua orang alim mengembara bersama, yang satu adalah guru dan lainnya adalah murid. Sebelum pengembaraan itu dimulai, sang guru membuat kesepakatan bahwa tidak boleh ada pertanyaan sebelum penjelasan.
Mereka melewati sebuah dermaga yang berlabuh kapal besar disana. Dirusaklah kapal itu oleh sang guru.

“Mengapa kau melakukannya?”.

Satu kali melanggarjanji yang mereka sepakati. Tanpa banyak berkata, sang guru menjawab “Pergilah jika kau tak sabar dengan penjelasanku.”
Mereka kembali berjalan. Ditemuilah seorang anak dan guru itu membunuhnya. Dengan wajah murka dan pertanyaan yang sama, si murid kembali melanggar kesepakatan.
Pengembaraan dilanjutkan. Mereka singgah di sebuah desa. Terdapat rumah yang nyatis roboh di desa itu. Dengan segenap kekuatan yang dimiliki, sang guru membenahi rumah reyot itu menjadi bangunan tegaj dan kokoh.
Demikianlah, kesabaran si murid akhirnya terkuras oleh tindakan sang guru. Untuk ketiga kalinya ia menanyakan alasan dari perbuatan gurunya.

“Aku menghancurkan kapal megah karena apabila ia berlayar seorang raja yang lalim akan membajaknya. Aku membunuh anak muda karena setelah dewasa ia akan membunuh orang tuanya yang sholih. Aku membangun rumah yang hampir roboh karena di dalamnyaterdapat harta anak yatim. Semua itu kulakukan bukan atas kemauanku sendiri. Engkau yang tidak sabar dengan penjelasanku. Maka sekarang pergilah.”

Usiran itu mengakhiri cerita pencarian ilmu yang menuntut banyak penjelasan, namun disisi lain juga mengharuskan untuk bersabar.
Luar biasa, banyak perkara yang dirasa suatu keburukan namun ternya merupakan kesalahan besar apabila hal itu tidak menimpa kita. Banyak dari kita yang tidak bersabar, menanyakan berbagai penjelasan, mereke-reka jawaban, bahkan menyalahkan Tuhan. Sungguh, ketahuilah bahwa penjelasan dari setiap peristiwa itu selalu ada. Penjelasan yang menuntut kesabaran untuk menerimanya. Penjelasan yang mengharuskan kita menimba lebih banyak pelajaran melalui jalur kehidupan yang sedang kita lewati.

Ya, kalimat pokok setiap peristiwa, penjelasan yang menuntut kesabaran, dan hanya akan diperoleh melalui belajar dari kehidupan.
-I’ll fight and defend-

My room, jumat, 11 jan 2013 at 01:30 pm



0 komentar:

Posting Komentar