“Akan ada dinamika baru yang kubuatkan untukmu. Dinamika itu
berarti peraturan yang tanpa kompromi, tidak ada alasan tapi, dan kau wajib
sepakati. Aku berbicara, kau mendengarkan. Aku memerintah, kau melaksanakan. Agaknya
kau telah dewasa dan paham tanpa banyak kujelaskan.”
Tidak ada jawaban, bahkan
erangan pelan.
Dua puluh enam yang
kusiakan.
Ia berbicara,a ku
meremehkan. Ia memerintah, aku menyepelekan.
Namun sekalipun, tidak
pernah mengkasariku dengan otot lengan besarnya.
Ia, penuh dengan kerendahan
hati meski berpangkat tinggi.
Menyantuni tanpa peduli
terluka hati.
Mendengar yang benar,
membela yang tidak berdaya.
Bersedia menyerahkan kapalnya,
asal semua kru kembali pada keluarga dalam keadaan sempurna.
Minggu, 03-02-2013. My room, before I sleep.
0 komentar:
Posting Komentar