Meski pada akhirnya perasaan itu
berhamburan, menubruk relung hati yang mengharap temu panjang, sentuhan ringan,
pula hangatnya dekapan.
Aku malu pada cengengkku yang
berkeras menetes, berbayang lengan kuatmu merengkuhku yang gagu..
Berdua menyusur jalan tanpa
tahu tujuan, bercengkerama, membagi
cerita, cairkan suasana.
Namun banyak ku belajar dari
cambukan rasa yang berkecamuk minta sesisih waktu bertemu..
Bahwa serasi bermakna, kala aku
berjilbab biru muda, kau mengenakan atasan hijau tosca
Kala aku bernyanyi, kau memandang
penuh riang.
Kala aku menangis, kau memeluk
dengan kasih.
Kala kita mendoa, lafalnya masih
sama..
Rindu ini membawaku pada mencintaimu
dengan arti-arti baru..
Bukan lagi pipi memerah karena marah
atau cemburu karena ragu yang terlalu..
Meski ada, perasaan tidak perluku
mulai terkungkung rasa rindu..
Meski rindu, ketabahan menunggu
takdir temu masih membara dilubukku..
Karena aku mencintaimu dengan
ketulusan tak mengangka..
Menanti tanpa keluh meski seringkali
berkucur luh..
Ya, aku mencintaimu :)
“jodohkanlah kami yang berusaha memahami ketulusan
mencintai, menanamkan pada diri untuk saling berbagi, menampik cemburu, melawan
ragu”
0 komentar:
Posting Komentar