Ketika begitu berat ..

on Sabtu, 23 Februari 2013
Ini mengenai letih. Dan setiap kita mengalaminya dengan intensitas berbeda.

Kadang aku berpikir, letih dan halus-kasar sama-sama ilusi. Akan beradaptasi dengan sendirinya, jalan yang yang terlalui. Meski aku tak menyangkal, menjadikannya bagian dari rasa bahagia telah merajut detik di hari ini dengan penuh harga, merupakan satu kebanggaan penuh syukur pada Ia Sang Pemberi Kesibukan.

Perasaan-perasaan itu hanya sebentar. Nantinya akan menghilang, atau sekarang pun bisa saja pudar pabila semangat terpupuk subur tumbuh dipikiran. Menumbuhkan semangatlah yang menjadi pekerjaan rumah lanjutan dan perlu direnungkan. Lagi pula, untuk apa hidup, jika dihabiskan dengan kemubadziran? Sayang bukan? Pun, kepuasannya tak akan sama, kerena setiap perolehan memiliki kadar kualitas masing-masing. Karena tak ada perbuatan yang tak berbalas, meski takdir berkarakteristik unik dalam membayar jerik kita yang payah. Terkadang melalui canda untuk memahamkan akan kekufuran, seringkali lewat nikmat tanpa batas menguji kesanggupan hamba mengucap segala puji.

Terlebih malam ini, berdosa sekali mengubur cita mereka untuk tulis baca. Kegigikan dalam meningkatkan kualitas hidup, layaknya aku dengan serangkai rutinitasku. Untuk memaknai kehidupan lebih lagi, memberi lebih banyak, memperoleh lebih baik.

Kamis, 21-12-2012. My room, menjelang isya’.

0 komentar:

Posting Komentar