TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EKONOMI

on Selasa, 05 Februari 2013


TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EKONOMI

            Tiga tahap perkembangan ekonomi yang dibahas disini adalah :
1.    Fredderich List
       Fredderich List adalah penganut Laissez-faire yang berpendapat bahwa sistem ini dapat menjamin alokasi sumber-sumber produksi secara optimal dan ia menghendaki adanya proteksi bagi industri yang masih lemah. Ia juga berpendapat bahwa perkembangan ekonomi tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta, dab lingkungan kebudayaan masyarakat. Frederich List menyusun tahap perkembangan ekonomi dimulai dari tahap
a.       primitif biadab,
b.      beternak,
c.       pertanian,
d.      pertanian dan pabrik,
e.       pabrik dan perdagangan.
       Negara yang berhawa sedang cocok untuk industri, karena memiliki jumlah penduduk yang sedang tetapi merupakan pasar yang cukup luas dan karena pertaniaannya sudah efisien. Sedangkan di daerah tropis sesuai untuk pertanian, karena jumlah penduduknya sangat banyak dan sektor pertanian belum begitu efisien serta persediaan sumber alamnya sedikit.
2.    Bruno Hilderbrand
       Hilderbrand condong pada pengalaman di negara Inggis. Hilderbrand berpendapat bahwa perkembangan masyarakat atau ekonomi dilihat dari metode distribusi yang digunakan, bukan dari sifat produksi atau konsumsinya.
Tiga sistem distribusi :
a.       Perekonomian barter
b.      Perekonomian uang
c.       Perekonomian kredit
3.    Karl Bucher
       Perkembangan ekonomi dibagi menjadi tiga tahap :
a.       Produksi untuk kebutuhan sendiri
b.      Perekonomian kota, dimana pertukaran sudah meluas
c.       Perekonomian nasional, dimana peranan perdagangan tampak makin penting
4.    W.W. Rostow
       Tahapan perkembangan ekonomi menurut W.W. Rostow :
a.       Tahapan masyarakat tradisional
Pada tahap ini fungsi produksi masih terbatas. Namun demikian perubahan-perubahan ekonomi selalu ada. Tetapi perkembangan ini dibatasi oleh tingkat teknologi yang ada. Hubungan kekeluargaan masih erat dan berpengaruh besar organisasi-organisasi sosial.
b.      Tahap masyarakat prasyarat lepas landas
Syarat-syarat untuk lepas landas :
1        Evolusi (pertumbuhan perlahan-lahan ilmu pengetahuan)
2        Inovasi (penciptaan teknologi baru)
      Dalam tahap prasyarat lepas landas ini dibutuhkan perubahan radikal dalam tiga sektor nonindustri :
1        Membangun fasilitas prasarana umun (sosial overhead capital)
2        Revolusi teknik dibidang pertanian
3        Perluasan impor
Pemerintah harus aktif dalam menjaga keamanan dan mendorong munculnya kegiatan modern, serta mampu dan mau membangun prasaran umum untuk berhasilnya kebijakan perdagangan dan kebijakan pembangunan industri.
c.       Tahap masyarakat lepas landas
Cirinya yaitu tercapainya perkembangan pesat pada sektor tertentu dan telah menggunakan teknik produksi modern.
Perbedaan antar tahap lepas landas dengan tahap-tahap sebelumnya adalah  bahwa dalam tahap ini pengetrapan teknik-teknik baru dalam industri berjalan dengan sendirinya.
Untuk bisa mencapai tahap lepas landas tidak hanya tiga sektro yang harus didorong, tetapi juga golongan wiraswasta harus diperluas, serta sumber kapital perlu diatur.
Dalam arti nonekonomi, lepas landas ini biasanya menunjukkan kemenangan sosial, politik dan kebudayaan.
d.      Tahap masyarakat menuju kematangan
Periode ini terjadi ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern serta sumber daya yang ada.
Sektor-sektor yang memimpin dalam tahap menuju kematangan ditentukan oleh kualitas persediaan faktor produksi yang selama ini banyak dipengaruhi oleh politik pemerintah.
Kematangan teknologi setelah lepas landas, tergantung pada keseimbangan antarajumlah penduduk, faktor produksi yang ada dan kebijakan distribusi pendapatan.
Bila suatu masyarakat berkembang ke tahap kematangan teknologi, maka struktur dan kualitas tenaga kerja dan sifat kepemimpinan dalam industri akan berubah.
e.       Tahap masyarakat konsumsi yang berlebih
Ada tiga kegiatan yang dilakukan dalam tahap ekonomi yang matang ini :
1.      Menyediakan atau menawarkan jaminan yang lebih baik, kemakmuran dan rasa nyaman kepada angkatan kerja.
2.      Menyediakan “konsumsi individu” yang lebih banyak, termasuk rumah keluarga secara terpisah, produksi barang-barang konsumsi dan jasa secara masal.
3.      Mencari perluasan pengaruh bagi negara yang bersangkutan di mata dunia.
Ada lagi tahapan yang disebut sebagai lanjutan konsumsi yang berlebih (beyond hagh mass consumption), ditandai dengan timbulnya unsur baru dalam sistem perekonomian dunia yaitu kecenderungan kenaikan tingkat kelahiran di negara-negar kaya. Persoalan yang dihadapi negara-negara yang berada pada tahap beyond high mass consumption ialah bagaimana mengatasi perlombaan penggunaan senjata nuklir, dan penerbangan angkasa, dan lain sebagainya.

Keadaan ekonomi yang dinamis dinjau dari segi produksinya
            Menurut kaum klasik teori produksi didasarkan pada anggapan atas hal-hal yang tidak berubah. Seangkan menurut kaum modern, teori produksi harus didasarkan pada variabel-variabel yang dinamis yaitu jumlah penduduk, teknologi dan kewirausahaan.
            Teori produksi yang dinamis tersebut menekankan tidak hanya pada pembagian pendapatan di antara konsumsi, tabungan dan investasi serta imbangan antara barang-barang konsumsi dan kapital, tetapi juga memusatkan langsung pada komposisi investasi maupun pada perkembangan sektor-sektor tertentu dalam perekonomian. Dengan teori produksi ini ada kemungkinan untuk menentukan posisi keseimbangan, tidak hanya untuk produksi, investasi dan konsumsi sebagai keseluruhan, tetapi pada setiap sektor dalam perekonomian. Sedangkan kekuatan yang menetukan jumlah output yang optimal diketahu dari sudut permintaan dan penawaran. Sehingga dapat diketahui keseimbangan pada berbagai sektor dalam perekonomian.
            Sektor-sektor yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi, tidak saja ditentukan oleh perubahan-perubahan dalm tingkat teknologi dan kemampuan wirrausaha untuk menerima inovasi yang ada, tetapi juga ditentukan sebagaian oleh kekuatan permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan harga.







0 komentar:

Posting Komentar