Jika kau percaya..

on Minggu, 03 Maret 2013


Mungkin beginilah ketika dirimu terjepit, seakan lupa menghirup udara dan menghembuskannya, lalu mendadak begitu kau sadar,  paru-paru mengerang “no air, no air!”. Dan kau cepat-cepat menyesuaikan, kemudian melupakan keadaan yang tak kau inginkan. Setidaknya, begitulah definisiku mengenai penderitaan temanku.

“365 hari dalam setahun selama 3 tahun, aku mencarimu, menanyakan pada tiap kenalan yang sekiranya mampu menjawab kegelisahanku atasmu, menulis semua kata kunci yang kiranya adalah akunmu. Namun nihil, penemuanku kosong.” Suaranya mendewasa. Yang tetap sama adalah gelak tawa pada tiap lafalnya.
“Maafkan aku. Tapi seperti halnya kamu, aku pun melakukan pencaria nserupa. Dan hasilku menemu hampa.” Dengusku kesal, meski masih dalam konteks gojekan.
Itu kisah lama, hari dimana kami ditemukan sebagai kesatuan. Rasanya hidupku sempurna. Partikel-partikel yang berjalan tak karuan mulai menata diri menyejajarkan kerumunan.
Itu kisah lama, saat yang ku tahu tentang dia dalah kerja kerasnya, kerelaan berkorban, kesetiaan, serta penerimaan tangguhnya.
Beberapa hari belakangan pesan singkat yang ia tahu pasti ku acuhkan lebih sering dikirim. Aku memahami, kesadaran intensitas tinggi, ia sedang menanti mentari menemui pagi, menghantar rwembulan pergi mendiangi sang malam. Ya, aku paham. Dan puncak terkujutku adalah pagi tadi. Ia dan sekelumit pikiran yang sama sekali tidak ku kenal. Aku ingin menemaninya. Menatap mata yang sayu, melelehkan hati yang membeku.
“Kau percaya bukan, Ia memberi kita kesempatan melihat dunia, ditulis pula bagaimana peruntungannya? Kau masih mempercayainya, bukan? Sungguh, mendekatlah, karena Ia akan mengejarmu, jika kamu menemuiNya dengan berjalan.”

My room, Jumat, 01-03-2013.
witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar