END NOW

on Rabu, 10 April 2013


Pun, detik tepat di malam ini, aku masih mengiang tanyamu yang menohok sanubariku.
“Mengapa kamu meninggalkannya?” Seketika, amukanku meradang, sungguh. Namun, penuh jerih ku tahan.
“Memang kalian dari dulu akrab?” lanjutnya.
Dan sebelum tanya itu mengusikku, pernyataanmu,, ah, pertanyaanmu menggetarkan benci yang sama antara kau dan wanita itu dalam hatiku.
“Dulu kalian tidak dekat, bukan?” Pandangnya mengarah sinis padaku dan karib baru. “Kamu dan dialah justru yang kemana-mana bersama.”
Aku menatab karibku datar, dan sekedar lampu peringatan, agar tak ada kecurigian.
“Haha, haruskah aku mengajaknya bergabung bersama kami? Akan ada rasa tidak enak tentu. Dia punya cara hidupnya sendiri.” Jawabku. Sedikit memaksa untuk mencairkan suasana.
Demi Tuhan, cukup siang tadi saja. Jangan ada yang lagi bertanya. Serasa aku pengkhianat persahabatan.
Demi Tuhan, aku benci.     
Mengapa angkuh terlebih dulu mengumbar caci dari pada mendengarkan untuk mengerti?
Mengapa tuli memahami, sementara diri minta dihargai?
Mengapa menilai, tanpa acuh selami situasi?

Kamu tidak mengerti, betapa aku berusaha menyelami dunianya dua tahun belakangan.
Kamu tidak memahami, balas lakunya terhadap tingkahku yang sudi terus mendampingi.
Kamu tidak kenal situasi, jika mengataiku tak patuh kompromi.

Dia dekat saat aku di atas, pergi saat aku di bawah, tidak kenal jika ia rasa aku kampungan, menghinndar ketika aku butuh pengajaran.
Haruskah aku tetap mengimbangi sikapnya yang tak tahu balas budi?
Membuka diri ketika ia butuh, meratap sendiri di saat hati butuh ditemani?
“Mengapa kamu meninggalkannya?”
Ah, tanya itu. Sakitnya masih menganga.
Jika boleh aku balas menanya.
“Mengapa kamu tidak menanyaiku, “mengapa aku memilih pergi, ada sesuatu kah dalam dirinya yang menyakiti sensitifitasku?””.
Ya, aku mohon, tanyakan padaku. Bagiku, dia bukan orang yang paham bahasa rasa, yang peka jeritan jiwa.
Sudah, kamu dan dia cukup mengganggu rancu hidupku. Namun keberadaan mereka cukup pula menenangkan kegamangan. Terima kasih kalian J

My room. Selasa, 09-04-2013. 19:17
witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar