Damai masa laluku

on Rabu, 08 Januari 2014


Untuk sekedar berdamai dengan masa dimana aku merasa tidak ada pegangan untuk menguatkan, masa dimana orang tua memiliki peran penting dalam menatih perkembangan anaknya yang meremaja.

Seharusnya tidak ada satu apapun yang perlu disesalkan. Jauh, lalu dan mustahil ada pengulangan. Namun aku, barangkali karena egoisku, berat untuk menghapusnya sebagai perih yang menusuk. Menghapusnya sebagai sekedar masa lalu. Terlewat sudah dibelakangan tanpa ada satuan jarak yang mampu mengukur.

Sementara, perlu ditegaskan bahwa tidak ada bagian tubuhku yang terampas, atau hakku yang dilanggar. Hanya, aku yang terlalu perasa, masa dimana aku dapat bertumbuh dengan baik melalui dukungan moril orang tua, terberai karena tempat itu dan segenap congkaknya menerimaku. Atau kesemuanya hanya perasaanku. Ah, sudah. Aku tidak tahu.
witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar