Karena sim ku macet

on Rabu, 08 Januari 2014


Menganai kemacetan, barangkali bukan karena banyaknya kendaraan yang merayap memenuhi jalanan. banyak jalanan yang lenggang tanpa lalu lalang kendaraan meski dibeberapa titik kemacetan tak bisa terelakkan. Kondisi jalan jauh lebih berpengaruh terhadap kemacetan dari pada jumlah kendaraan itu sendiri. Pada jalan yang mulus, kendaraan akan melaju dengan nyaman tanpa kendala, misal jalan tol. Seandainya semua jalan seperti jalan tol, pemandangan jejeran kendaraan mewah dan suara klakson akan sangat dirindukan. Kemacatan hanya akan menjadi dongeng bagi anak cucu nantinya.

Hal yang tidak kalah penting dari kondisi jalan adalah etika berkemudi. Budaya antri yang pernah menjadi kebanggaan negeri ini nyatanya tidak terpraktikkan lagi. Orang berusaha mendahului, srobot kanan kiri asal cepat tanpa peduli pengguna jalan lain. Budaya ini melekat pada diri siapa pun, baik yang memiliki surat izin mengemudi atau yang tidak.

Justru kebiasaan ini yang menyebabkan jalanan padat merayap dan laju kendaraan memelan berjam2. Entah masyarakat tidak menyadari karena memang indonesia menempati posisi kualitas pendidikan terendah di dunia atau pada dasarnya manusia indonesia egois? Barangkali perlu diteliti lebih dalam lagi.

Apabila kesadaran untuk mendahulukan yang berkebutuhan sudah tertanam pada diri pengemudi, kemacetan akan dapat dikurangi. Salah satu upaya untuk dapat meningkatkan kesadaran tersebut adalah dengan ujian untuk memperoleh surat izin mengemudi diperketat. Pada praktiknya, mencari surat izin mengemudi seperti pelelangan ikan di pasar pesisir. Asal ada uang dan harga cocok, barang pun datang. Ketika seseorang pencari SIM datang ke kantor kepolisian wilayah setempat dan menyatakan hajatnya, petugas akan langsung merekomendasikan untuk lewat jalur belakang. Mereka menakut2i para pencari SIM dengan ujian yang susah lulus sehingga memakan banyak waktu untuk wira-wiri. Sehingga tanpa ujian seperti yang disyaratkan perarutan formal yang berlaku sesorang dapat memiliki SIM yang legalitasnya diakui.

Perketatan ujian untuk memperoleh SIM ini memerlukan banyak campur tangan dari pihak kepolisian. Untuk itu diperlukan polisi2 yang dapat diandalkan dan tidak hanya berpikir mengenai keuntungan material berupa uang semata. Pelayanan untuk mencari SIM perlu diberikan sebaik2nya tanpa tawaran untuk lewat jakur belakang. Kepolisian juga bisa memberikan pelatihan2 khusus mengenai berkendara yang baik melalui seminar, workshop, dan lain2 kepada masyarakat agar pencari SIM lebih mudah lolos dalam ujian.

Dengan lebih ketatnya ujian mencari surat ijin mengemudi, sehingga sim bukan hanya legalitas formal semata namun juga memberikan dampak positif pengguna kendaraan dalam berkendara di jalan, kemacetan akan lebih dapat diminilisir. .
witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar