Aku tahu, mungkin hanya masalahku
yang diombang ambing kapal yang membawaku mencapai tujuan dan sejatinya belum
ku tetapkan.
Jujur saja, selama aku hidup tidak
pernah terkantuk-kantuk menatap layar sambil terus keras berfikir merangkai
deret alfabet pada papan ketik menjadi narasi indah. Atau tetap memegang buku
meski banyak hal penting justru kulelewati, lalu harus ku ulang baca dari muka
sampai ku mengerti. Apalagi, terjaga melembur tugas yang deadlinenya besok
pagi.
Ia, mereka dan sederet nama orang
besar lainnya, kerja keras luar biasa. Sampai-sampi tidak lagi dihinggapi rasa
kantuk disetiap malam panjang beraktivitas, bahkan tidak sadar, ia merupakan
penyakit yang orang namai insomnia.
Semakin menginjak dewasa, makin
gamanglah aku dengan rutinitas. Pasti karena layaraku belum terkembang,
sehingga tujuanku pun belum terarah pada satu muara. Tugasku, belumlah
menggagas tujuan itu. Sederhana saja, aku harus mencipta layarku melalui segala
yang ada. Entah itu kain perca, atau lap kaca kapal tetangga, atau baju bekas
awak yang tak lagi layak dikena.
witen by @niahaji
0 komentar:
Posting Komentar