Layarku, bukan tujuan

on Rabu, 08 Januari 2014


Aku tahu, mungkin hanya masalahku yang diombang ambing kapal yang membawaku mencapai tujuan dan sejatinya belum ku tetapkan.

Jujur saja, selama aku hidup tidak pernah terkantuk-kantuk menatap layar sambil terus keras berfikir merangkai deret alfabet pada papan ketik menjadi narasi indah. Atau tetap memegang buku meski banyak hal penting justru kulelewati, lalu harus ku ulang baca dari muka sampai ku mengerti. Apalagi, terjaga melembur tugas yang deadlinenya besok pagi.

Ia, mereka dan sederet nama orang besar lainnya, kerja keras luar biasa. Sampai-sampi tidak lagi dihinggapi rasa kantuk disetiap malam panjang beraktivitas, bahkan tidak sadar, ia merupakan penyakit yang orang namai insomnia.

Semakin menginjak dewasa, makin gamanglah aku dengan rutinitas. Pasti karena layaraku belum terkembang, sehingga tujuanku pun belum terarah pada satu muara. Tugasku, belumlah menggagas tujuan itu. Sederhana saja, aku harus mencipta layarku melalui segala yang ada. Entah itu kain perca, atau lap kaca kapal tetangga, atau baju bekas awak yang tak lagi layak dikena.
witen by @niahaji

0 komentar:

Posting Komentar