Suatu malam ketika lagi benar2 halu, aku curhat ke sahabatku.
Singkat cerita dia menasihatiku tentang skala prioritas. Saking minimnya alat pemuas kebutuhan, kita perlu menetapkan skala prioritas. Dalam membuat skala prioritas, pasti ada yang terkorban. Disebut biaya peluang. Makanya kita harus pandai dalam menetapkan skala prioritas agar biaya peluang yg hilang bisa terminimalisir.
Sebaik2 manusia berencana, Allah selalu punya ceritaNya kan? Jgn lupa!!! Pernahkah kita diajari, bagaimana kalau ternyata skala prioritas yg kita buat tidak sejalan dengan cerita ketetapan milik Allah? Itu bukan, yang disebut takdir? Kita maksimal memastikan bahwa biaya peluang yang hilang tak akan seberapa. Tapi kita lupa tiap rupa2 cerita ada yang menyutradara. Kalau ternyata di luar kemampuan berpikir kita, di tengah jalan, tidak tahunya biaya peluang mendadak di level high risk? Kita bisa apa?
Iya begitulah hidup. Kita ditakdirkan memutuskan dan menjalani. Menjalani keputusannya Allah. Bukan keputusan kita. Dan disitulah iman kita diuji.
Semoga kita semua dimampukan menghadapi kisahkisah hidup yang ternyata tidak sesuai dengan keputusan yang kita ambil.
0 komentar:
Posting Komentar