Mendadak kok sedih ya kalau ada yang nulis "kebahagian rumah tangga dimulai dari memilih pasangan". Aih, apa kabar dengan mereka yang rumah tangganya sedang tidak bahagia.
Jangan menyesal kalau ternyata menurutmu kamu sedang ada diposisi merasa salah memilih pasangan. Tidak selalu yang ideal itu memberi kebahagiaan kok. Yang tidak idealpun bisa bahagia asal saling memahami. Iya, memahami atas apapun keputusan dan setiap keadaan. Yang penting jangan melupakan hal fundamental dalam memilih pasangan: agamanya. Insya allah bisa sama-sama berusaha memahami meskipun sering tidak sependapat.
Sedang nulis tentang pasangan gini tetiba ada teman yang nge-insta story tentang 'finansial dalam rumah tangga itu tidak penting' hahaha. Iya sih, kalau dipikir lagi sebenarnya Ali dan Fatimah tidak hidup dalam keberlimangan harta. Tapi mereka bahagia wahaha. Jadi, menabung untuk pendidikan anak, untuk dana darurat, untuk lifestyle yang dibelinya memang harus lewat ngumpulin uang sedikit-sedikit, sejatinya tidak perlu terlalu dipusingkan asal kamu punya iman yang kuat. Aku sepakat.
Sayangnya, hidup keras dan dunia selalu nampak indah bagaimanapun itu. Mereka yang bilang finansial bukan sumber masalah utama bisa jadi karena tidak pernah merasakan bagaimana susahnya hidup susah. Tapi sekali lagi, meneladani Ali dan Fatimah adalah bukti bahwa finansial memang bukan hal terkrusial yang menjadi alasan cukup kuat untuk dinashkan sebagai salah satu sumber masalah berat dalam rumah tangga. Apa kuncinya? Syukur dan sabar. Sudah.
Gampang ya ngomongnya. Iya gampang. Praktiknya? Yo embuh wahahha. Tapi jujur aku tidak kaya raya gaes. Pekerjaan utama suamiku juga cuma apa. Tapi aku bersyukur dan merasa dicukupkan. Dan kami tidak pernah bertengkar masalah uang, alhamdulillah. Semoga sampai nanti ya doanya. Maka aku tulis di Memilih Pasang part 1 tentang banyak orang cerai karena finansial, kecuali. Nah, pengecualian ini kalau kamu orang yang beriman. Tapi sekali lagi kutegaskan gaes, hidup keras dan iman naik turun. Jadi, memang surga itu sulit diraih kalau mengusahakannya tidak serius.
Hlo kok sampai surga. Hla iya kaan. Tujuan orang menikah adalah menyempurnakan separuh agama means ada teman jalan bareng ke surga. Kalau pernikahan tidak bisa mengcover tujuan itu, sama-sama evaluasi ya.
Maka, meskipun tidak gampang, untuk kalian yang merasa sedang berada diposisi salah memilih pasangan, duduklah berdua; diskusi! Turunkan ego masing-masing dan kembalikan setiap urusan pada pemiliknya.
Maka, aku bilang ke kamu kalau key point memilih pasangan adalah AGAMAnya. Bukan main-main, serius. Agamanya not means sekedar rajin solat rajin tilawah pakaian taqwa hlo. Orang kalau agamanya bagus itu akhlaknya juga bagus. Entah dia mau pakai baju model bagaimana, dia tetap adalah orang baik dan salih/salihat.
0 komentar:
Posting Komentar