unknown

on Minggu, 04 November 2012
biarkan aku menangis tersedan sesenggukan..
menumpahkan rasaku yang kaku karena lama tak diberi ijin menyeru

ah, sudahlah.
semua akan berakhir jika takdir menggariskannya demikin..
tangismu, tawa renyah, senyum manis, muka masam, cengir kecut..
nantinya hanya akan menjadi lelucon tolol yang menggoyangkan perutmu keras..
jadi untuk apa memenuhi perasaanmu yang tak pernah puas?
apakah tidak lebih baik mengabaikan agar rasa sakit yang kau alami tidak terlalu menyesakkan, nikmat bahagiamu tidak melalaikan untuk bersyukur?

menangislah.. namun aku tidak akan pernah melakukannya pada diriku..
lututku cukup kuat untuk tidak menekuk saat dijegal..
mataku terbiasa untuk sekedar memandang singkat lalu mengacuhkan..
dan tetap berjalan pada alur yang kucintai, tidak peduli pada tatap orang lain..

memang apa?
tidak suka?
silahkan buang pandang dariku..

aku lebih pandai berpura-pura daripada siapapun..
kau tahu mengapa?
karena aku lelah memuaskan perasaanku..
ego manusiawi yang menurutku kadang berlebihan..
biarkan saja terbengkalai perasaan diri asal tidak menyentuh sensitifitas sesiapa..

nantinya, aku tahu..
kepura-puraanku akan menimbulkan lelah yang lebih hebat..
saat itulah harus kupasang kuda-kuda defensif..
seandainya aku berhasil, mataku bukan lagi bertipe sayu,
langkahku dapat tegap, mantap dan tidak gagap,
suaraku tidak lagi sengau,

bukan bekas cipak kaki mungil lagi yang ku tinggalkan,
namun dentum telapak yang tangguh dan perkasa..

just to smile too sweet :))

on Kamis, 01 November 2012
sedang,
siapa yang harus kupeluk dengan eratnya ketika pipiku kuyup air mata?
siapa yang harus kuperdengarkan cerita ketika hati lelah menanggung sendiri?
siapa yang harus kumintai waktu untuk sebentar saja menghabiskan senja denganku?
siapa yang harus ada didekatku,, saat tubuh mulai rapuh?

namun,
siapa yang memelukku dengan eratnya ketika pipi kuyup dengan air mata?
siapa yang memperdengarkanku cerita ketika hati lelah menanggung sendiri?
siapa yang memintaiku waktu untuk menghabiskan senja bersama?
siapa yang ingin ada didekatku,, saat tubuh mulai memperlihatkan kerapuhan?

kerapkali aku iri dengan makna hubungan yang tidak pernah aku miliki..
hubungan yang sejak kecil selalu terngiang namun gagal kuwujudkan..
kerapkali aku benci merasakan kasih sayang yang aku tidak punya..
yang selalu ada untuk, yang seiya memikul beban bersama..
kerapkali aku kebas,,
mengetahui pertengakaran yang seringkali datang karena merasa tidak lagi dipeduli ..

itu hanya,
karena aku tidak pernah memiliki..
tidak pernah dispesialkan oleh seorang teman..
tidak pernah diterima seperti adanya aku..
tidak pernah memaknai hubungan sejauh itu dengan seseorang..

selalu hanya aku...
dengan kisah yang hanya kutuang pada lembaran buku kusam..
dengan tumpah air mata yang diseka tissue..
dengan tubuh yang melingkarkan tangan pada kaki yang kupegang erat, sembari kening mencium lutut..
aku,, dengan kepenatan yang tidak pernah kubagi..

*kumenunggu datang terang
biarkan gelap menghilang
bantu aku tuk menunggu* peterpan