Aku Berharap

on Jumat, 21 November 2014

Kenalin ini kepompongku. Dari sebelah kiri namanya NIA, bisa dibilang dia ratu lamis, sama dosenpun juga lamis. Terus RIANG orang tergengsi yg aku kenal, paling anti jalan pake baju putih bareng2. Sampingnya ada DANI, baru aja dia menempuh hubungan LDR, jadi kerjaannya masuk kamar mandi nangis ala sinetron-sinetron gitu, kalo RIZA orang yg paling cuek di dunia, bahkan baginya kebahagiaan adalah saat 'ragagas wong liyo' tp hatinya begitu lembut, Lalu NENI diantara kita dia yg paling keibuan, maklum mau merried. Ada satu lagi MYDHA dia ga ikut foto:(, dia paling sregep diantara kita jadi kalo ga ada dia kita lupa deh sama tugas2.
Inilah hadiah-hadiah indah dari Tuhan buat akuuuuh :))) aku sayang kalian gaes :*:*

DK via WhatsApp

Dan DINA sendiri, bagiku, kerjanya main dan main. Sampek dimarahin mami karna gak cus skripsweet.

Sejak berputih biru, aku selalu memimpikan sebuah hubungan erat yang bukan karena suatu pengikat bernama kesamaan, entah dalam bentuk iman maupun kesukaan.

Dunia, perkenankanku memamerkan anugerah terindahNya selama aku menempuh studi strata satu. Meskipun mereka memiliki ipk tinggi, mengharumkan Sebelas Maret lewat kompetisi, tersohor karena gebrakan2 pemikiran revolusi, namun aku, jauh lebih bahagia daripada mereka yang namanya membumbung angkasa. Dengan memiliki kalian, kepompong.

Wahai, inilah relasi yang selalu menjadi mimpi setiap insani ketika melihat persahabatan kami. Siapa yang tidak iri hati dengan kekompakan, kebahagiaan, dan kesatuhatian hubungan ini.

Beginilah rasanya ketika hati terpaut untuk satu, memiliki. Karena KITA SAHABAT; dekat, erat, hangat.

Wahai, aku berharap; KITA UNTUK SELAMANYA :)

Danidinamydhanenieniariangrija. 

Untuk tertawa, rasanya hanya perlu resep sederhana. BERSAMAMU :)

AFRAID



Ini adalah tulisan ketika ternyata, diam2 kami memiliki ketakutan yang sama.

"Aku menakutkan masa depan. Berpikir tentang kewajiban2ku hari ini, diriku yang malang karena setelah sekian lama baru aku tersadar bahwa aku tak pernah mampu melakukan apapun, tidak punya pengetahuan mumpuni tentang bidang ilmu yg ku geluti 4 tahun lamanya, orang tuaku, keadaanku sekarang. Dan yang kupikir hanyalah strada, namun semakin aku memikirkannya, hatiku pun melelah, bagaimana cara untuk mewujudkan. Aku takut. Pada akhirnya harus menyerah pada kenyataan bahwa inilah usaha maksimal yang dapat kujuangkan."

"Bukan hanya kamu. Kamu tidak merasakan betapa tertekannya menjadi aku. Ketika setiap bertemu, orang tuaku bertanya kapan aku menyelesaikan studiku. Rasanya aku tidak ingin bertemu mereka. Belum lagi teman2, keluarga besar, keluargamu. Aku tidak tahan. Namun justru itulah motivasiku, setelah menyelesaikan studi nanti, aku harus menjadi sosok yang sukses, entah bekerja dalam bidang apapun, asal berkah dan halal. Kalau hanya strada, tenang saja, akan kubelikan untukmu. Aku yakin aku bisa."

Dan ia berpamit untuk melepas penat di lapangan hijau. Impiannya, yang terkandas oleh sepasang sepatu.

Aku percaya kamu, padamu. Kita, akan melangkah beriringan, bergandeng tangan, berlari menyusuri hari menjemput mimpii2 masa depan. Saat aku jatuh, jangan membopongku, namun sirami jiwaku dengan wejangan motivasimu. Begitupun kamu, saat kamu lelah berlari, aku tidak akan pergi mendahului.

Kita bersama untuk selamanya.
Karena aku percaya kamu :)
witen by @niahaji

Seterang Malam Berbintang



Entah, sepertinya aku belum pernah memiliki rasa pada seseorang sekuat rasaku padamu.

Lusa, aku mengingat hari dimana aku meminta untuk menyudahi hubungan kita. Meski kisah lampau, namun kala dikenang perihnya masih mengilukan hati. Dan aku, menjanji diriku untuk tidak mengulang hari itu, hari dimana aku tidak hidup bersamamu. Seakan, udara begitu sesaknya di paru2 dan aku hanya mampu menerawang kosong menghadap jendela kamar beserta lalu lalang kenangan yang pernah kita cipta bersama.

Aku tanpamu, butiran debu.
Ya, cinta ini seterang langit malam berbintang. 

-Quote-
witen by @niahaji

Ketika Hati Jauh dari Gusti



Inilah rasanya, ketika hati jauh dari gusti.

Aku memandang langit sore dari parkiran kampusku, dan pikiranku berandai pada 5 atau 10 tahun ke depan ketika aku merindu lelahnya diri menghadapi tugas2 hari ini. Barangkali, tugas kini bukan apa2 bagi diriku 5 atau 10 tahun lagi.

Lalu, lagi. Seperti 5 tahun silam ketika hati dikokohkan oleh ikeuchi aya. Ia kembali menginspirasi kehidupan jiwa2 yang payah, menyerah begitu lelah, jiwaku.

Hidup adalah masa kini, bukan tentang keinginan untuk memperbaiki masa lalu, atau impian2 masa depan. Hidup adalah saat ini, takdir ada bukan untuk ditanya mengapa, namun ia hanya butuh diterima. Apapun kegilaan yang hidup tawarkan, hadapilah. Sembunyi hanyalah sikap yang ditunjukkan oleh orang2 penakut. Renungkan, untuk apa merasa takut jika kamu dilindungi oleh zat yang maha besar, maha ditinggikan? Yakinilah, ia ada dan bersamamu.

Air mata yang mengalir akibat bakso hot naga tadi siang, momen bersama kamu dan dilewatkan oleh kamu, adalah bentuk ketidakberdayaanku menghadapi hidup yang treknya makin sempit sementara alurnya merumit.

Wahai jiwa2 yang lemah. Jiwaku
witen by @niahaji


Pada akhirnya, aku tahu siapa yang benar-benar melindungi dan siapa yang hanya mementingkan ego sendiri.

Untuk kesetiaan yang hanya bisa ku bayar dengan ketulusan cinta kasih hidup bersama. 
Terimakasih, kamu adalah anugerah terindah yang tuhan kirim untuk menyelamatkan hidupku dari sepi sendiri.

witen by @niahaji